Mungkin 2 kisah inspiratif Islami
teladan berikut ini bisa memberikan hikmah pada kita dalam kaitannya dengan
penggunaan air.
Pernah mendengar tentang kisah
inspiratif Khalifah Umar bin Khattab ra membebaskan seorang tawanan karena
segelas air?. Umar bin Khattab adalah salah seorang Khulafaur Rasyidin yang
sangat masyhur cerita hidupnya.
Suatu waktu, ketika Khalifah Umar
berkuasa, saat itu dalam sebuah kisah dikisahkan bahwa salah seorang tokoh
Persia bernama Hurmuzan yang sedang ditangkap dan kemudian ditawan serta akan
dijatuhdijatuhi hukuman mati.
Sebelum eksekusi dilaksanakan oleh Khalifah Umar, Hurmuzan
berbincang kepada Khalifah Umar,"Sebelum hukuman mati terhadapku kau
lakukan, bolehkah aku meminta segelas air wahai Khalifah?".
Khalifah Umar menganggung
memperbolehkan, dan tetiba sejenak sebelum minum, Hurmuzan mengajukan satu
pertanyaan lagi kepada Khalifah Umar,"Apakah aku akan mendapatkan jaminan
keamanan sampai air yang ada di gelas ini habis aku minum?".
Umar bin Khattab kembali
mengiyakan, akan tetapi tiba-tiba Hurmuzan sang tawanan bertingkah cerdik. Ia
menumpahkan air dalam gelas itu, dan dengan tersenyum penuh kemenangan Hurmuzan
berkata,"Tepatilah janjimu wahai Khalifah Umar! Jaminlah keamananku".
Banyak sahabat yang tersentak
dengan kelakuan Hurmuzan, namun dengan cepat dan bijaksana Khalifah Umar
berkata,"Lepaskan ia, karena kita harus taat pada janji kita, apapun
akibatnya".
Sementara itu, kisah inspiratif
kedua terkait air adalah bercerita tentang Khalifah Harun al-Rasyid. Saat itu
Khalifah Harun Al Rasyid yang juga cicit Umar bin Khattab ini terlihat sangat
gelisah. Beliau kemudian memerintahkan salah seorang pengawalnya untuk
memanggil Abu As-Sammak, yaitu seorang ulama terhormat dan cukup disegani waktu
itu agar berkenan memberikan nasehat dan masukan agar kegelisahannya segera
hilang terobati.
" wahai Abu Sammak, tolong
berikan nasehatmu kepadaku!", kata Harun Al-Rasyid kepada Abu As-Sammak setelah
berdiri dihadapannya.
Kebetulan saat itu, salah seorang pelayan kerajaan sedang membawakan
khalifah Harun al Rasyid segelas air minum. Pada saat Khalifah bersiap meminum air
dalam gelas itu, Abu As-Samak tiba-tiba berkata,
"Demi Allah, tolong jawab
pertanyaan saya dengan hati nuranimu yang jujur wahai Khalifah. Seandainya
khalifah haus, tapi segelas air itu tidak kuasa menghilangkan rasa hausmu,
berapakah khalifah al Rasyid siap
memberi harga untuk melepaskan dahaga paduka?"
"Aku akan memberikan Setengah harta yang aku
miliki", Jawab Harun Al-Rasyid cepat, kemudian beliau meminum air yang
dihidangkan pelayannya.
Setelah khalifah selesai minum
air itu, Abu As-Sammak melanjutkan pertanyaannya lagi,
"Jikalau apa yang anda minum
itu tadi tidak bisa keluar, sehingga menjadi penyebab anda sakit dan kesehatan
anda terganggu, berapa anda berani
membayar agar anda diberi kesembuhan?"
"Aku akan membayarnya dengan Setengah harta yang telah kumiliki",
Jawab khalifah lagi.
"Ketahuilah wahai khalifah
al Rasyid, harta dan kekuasaan yang nilainya tidak lebih dari segelas air itu
tiada pernah pantas untuk diperebutkan atau dipertahankan tanpa hak yang benar”,
Khalifah Haruan Al-Rasyid yang luas
wilayah kekuasaannya terbentang luas dan harta kekayaannya yang dimilikinya melimpah
itupun mengangguk takzim tanda setuju, membenarkan nasihat bijak Abu As-Sammak.
Nasihat inspiratif nan bijak dari Abu As-Sammak mengakhiri
percakapan mereka hari itu.
Dua kisah inspiratif di atas
memberikan hikmah kepada kita semua, bahwa tetesan-tetesan air yang selama ini
sering kita sepelekan begitu saja, dapat menjadi barang berharga dan berarti seperti
yang terkisahkan dalam cerita Khalifah Umar bin Khattab dan Khalifah Harun al
Rasyid di atas.
Umar bin Khattab melaksanakan
janji dengan penuh resiko yang sangat besar saat melepaskan seorang tawanan
perang. Dan Harun al Rasyid rela menukarkan segelas air dengan setengah
harganya hanya untuk mendapatkan kelegaan dari dahaga di tenggorokannya.