Membaca kisah hikmah selamanya menambahkan pelajaran
bernilai tersendiri bagi kita. Termasuk membaca 3 kisah inspiratif islami
tersebut ini.
Kisah Nabi Daud dan Pemuda yang tertunda kematiannya
Suatu ketika, Nabi Daud a.s. duduk di suatu tempat. Di
sampingnya, seorang pemuda yang duduk dengan tenang terkenal dengan
keshalihannya tanpa banyak bicara. Tiba-tiba, singgah Malaikat Maut yang
mengucapkan salam kepada Nabi Daud. Anehnya, Malaikat Maut tetap melihat pemuda
itu dengan serius.
|
Kisah Inspiratif Islami |
Nabi Daud berbicara kepadanya, "Mengapa engkau
memandangi dia?"
Malaikat Maut menjawab, "Aku diperintahkan Allah swt untuk
mencabut nyawanya tujuh hari lagi di tempat ini!"
Nabi Daud pun menjadi iba dan kasihan kepada pemuda itu.
Beliau pun berbicara kepadanya, "Wahai Anak Muda, apakah engkau sudah
menikah dan memiliki seorang istri?"
"Tidak, saya belum pernah menikah," jawabnya.
"Datanglah engkau kepada Fulan - seseorang yang terlalu
dihormati di kalangan Bani Israil - dan katakan kepadanya, 'Daud menyuruhmu
untuk mengawinkan anakmu denganku.' Lalu, kau bawa perempuan itu malam ini
juga. Bawalah bekal yang engkau perlukan dan tinggallah bersamanya. Setelah
tujuh hari, temuilah saya di daerah ini."
Pemuda itu pergi dan lakukan apa yang dinasihatkan Nabi Daud
kepadanya. Dia pun dinikahkan oleh orang tua si Gadis. Dia tinggal dengan
istrinya selama tujuh hari. Pada hari kedelapan pernikahannya, dia menepati
janjinya untukbertemu dengan Daud.
"Wahai Pemuda, bagaimana engkau melihat peristiwa
itu?"
"Seumur hidupku, saya belum pernah merasakan kenikmatan
dan kebahagiaan seperti yang kualami beberapa hari ini," jawabnya.
Kemudian, Nabi Daud memerintahkan pemuda itu untuk duduk di
sampingnya sembari menanti kehadiran malaikat yang hendak menjemput
kematiannya. Setelah lumayan lama menunggu, kelanjutannya Nabi Daud berkata,
"Pulanglah kepada keluargamu dan kembalilah ke sini untuk menemuiku di
daerah ini delapan hari setelah ini."
Pemuda itu pun pergi meninggalkan daerah itu menuju
rumahnya. Pada hari kedelapan, dia menemui Nabi Daud di daerah tersebut dan
duduk di sampingnya. Kemudian, kembali lagi ke tempat itu pekan berikutnya lagi,
begitu seterusnya berulang. Setelah sekian lama, datanglah Malaikat Maut kepada
Nabi Daud.
"Bukankah engkau pernah menyatakan kepadaku bahwa
engkau bakal mencabut nyawa pemuda shalih ini tujuh hari ke depan, waktu itu?"
Malaikat itu menjawab, "Ya."
Nabi Daud berbicara lagi, "Telah berlalu delapan hari,
delapan hari lagi, delapan hari lagi, dan engkau belum melaksanakan tugasmu
untuk mencabut nyawanya."
"Wahai Daud, sebenarnya Allah swt menjadi iba kepadanya
selanjutnya dia menunda ajalnya hingga tiga puluh tahun yang akan datang."
Pemuda didalam kisah ini adalah seseorang yang taat
beribadah, ahli munajat, gemar berbuat kebaikan, dan terlalu penyayang kepada
keluarganya. Boleh jadi, karena amal saleh dan doa-doanyalah, Allah Swt. mau
menunda kematian sang Pemuda hingga tiga puluh tahun lamanya.
baca juga : Kisah Heraclius, Kaisar Romawi
Kisah Pemburu dan Doa yang Makbul
Kisah inspiratif islami kedua adalah tentang doa yang sangat
makbul yang di panjatkan seorang pemburu, begini kisah selengkapnya
Suatu pagi, seorang laki-laki yang gagah dan merupakan
seorang pemburu yang juga memiliki keahlian sebagai penangkap ikan atau nelayan,
pergi keluar dari rumahnya hendak berburu mencari rezeki yang halal.
Singkat cerita, hingga menjelang malam, ia belum memperoleh
satu ekor pun binatang buruan untuk di bawa pulang. la lalu berdoa sepenuh
hati, "Ya Allah, anak-anakku menungguku dengan kelaparan di rumah, berilah
saya seekor binatang buruan."
Tidak lama sehabis doanya selesai ia panjatkan, Allah
memberikannya rezeki: sebuah jala yang dilemparkanpemburu itu mengenai seekor
ikan yang amat besar. la pun bersyukur kepada Allah dan pulang ke rumahnya dengan
perasaan yang penuh kebahagiaan.
Dalam perjalanan pulang, ia bersua bersama dengan kelompok
raja yang hendak pergi berburu juga. Raja heran dan terpesona luar biasa,
begitu memandang ikan yang didapatkan pemburu itu begitu besar. Lalu, ia
menyuruh pengawal untuk menyita ikan itu secara paksa yang berasal dari tangan
sang Pemburu.
Dibawanya ikan itu pulang ke kerajaan bersama dengan
bahagia. Sementara sang pemburu ditinggal begitu saja di tengah jalan, dengan
meninggalkan kekecewaan di hatinya.
Ketika tiba di istananya yang megah, ia keluarkan ikan itu
dan bolak-balik ikan itu sambil tertawa gembira ria, tiba-tiba, ikan itu
mengigit jarinya dan mengakibatkan badannya jadi panas dingin sehingga malam
itu Raja tidak mampu tidur.
Dihadirkanlah semua dokter untuk menyembuhkan sakitnya.
Semua dokter dan tabib kerajaan merekomendasikan
sehingga jarinya itu dipotong untuk rnenghindari tersebarnya racun ke bagian
badan lainnya.
Raja pun menyetujui nasihat mereka. Namun, sehabis jarinya
dipotong, ia tetap tidak mampu istirahat sebab ternyata racun itu sudah
menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Para dokter pun merekomendasikan amputasi tambahan, sehingga
pergelangan tangan raja dipotong dan Raja pun menyetujuinya. Namun, sehabis
pergelangan tangannya dipotong, tetap saja Raja tidak mampu memejamkan matanya,
bahkan rasa sakitnya jadi bertambah. la berteriak dan meringis dengan keras
sebab racun itu sudah merasuk dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Seluruh dokter pada akhirnya merekomendasikan tangan Raja
hingga batas sikunya dipotong, Raja pun menyetujuinya lagi. Setelah lengannya
dipotong, sakit jasmaninya kini udah hilang, tapi diri dan jiwanya tetap belum
tenang. Semua dokter pada akhirnya menyarankan kepada Raja untuk berkonsultasi
kepada seorang ahli hikmah, kemudian Raja pun dibawa ke seorang dokter jiwa
(ahli hikmah) sesuai rekomendasi sebelumnya.
Dibawalah sang Raja menemui seorang dokter jiwa dan
diceritakan semua kejadian seputar ikan yang ia rebut berasal dari pemburu itu.
Mendengar cerita itu, ahli hikmah berkata, "Jiwa Tuan
tetap tidak akan bisa tenang dan tentram, hingga pemburu yang Tuan dzalimi itu
memaafkan dosa dan kesalahan yang udah Tuan perbuat."
Dicarinya pemburu itu dan sehabis didapatkan, Raja
menceritakan kejadian yang dialaminya dan ia memohon dengan sangat, sehingga si
Pemburu itu memaafkan semua kesalahannya.
Sang Raja penasaran dengan apa yang telah dialaminya,
kemudian bertanya tentang apa yang dikatakan si Pemburu saat Raja menyita paksa
ikan besar hasil burua pemburu itu beberapa hari sebelumnya. la bertanya,
"Wahai pemburu, apa yang kaukatakan saat prajuritku merampas dengan paksa ikanmu
itu?"
Pemburu itu menjawab, “Tidak ada yang istimewa Tuanku, saya
hanya berdoa. Ya Allah, sebetulnya dia sudah menampakkan kekuatannya kepadaku,
perlihatkanlah kekuatan-Mu kepadanya!"'
Maka terjadilah apa yang telah Tuan alami hingga Tuan
meminta maaf kepada saya.
Kisah Penjual Susu dan Umar bin Khattab
Kisah inspiratif islami yang ketiga adalah tentang Kisah Penjual
Susu dan Umar bin Khattab.
Pada suatu malam yang gelap dan pekat, angin dingin semilir
menusuk tulang, Amirul Mukminin, Umar bin Khaththab seperti kebiasaannya selama
menjadi Khalifah, menelusuri kota Madinah melalui lorong demi lorong.
Ketika sebagian besar penduduk kota
sudah terlelap, sang khalifah selalu terjaga berkunjung ke satu per satu rumah
untuk memahami keadaan rakyatnya.
|
Kisah Inspiratif Islami |
Ia memahami bahwa kepemimpinannya kelak bakal dimintai
pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Oleh dikarenakan itu, ia tidak
mendambakan ada seorang pun berasal dari rakyatnya yang terzalimi.
Malam tambah larut sampai tibalah fajar menyingsing. Ketika
hendak beranjak ke masjid, langkahnya tertahan di depan sebuah gubuk reot. Dari
dalam gubuk itu terdengar percakapan lirih antara seorang ibu dan putrinya.
Dari percakapan yang beliau dengar itu ternyata penghuni gubug itu adalah seorang
penjual susu kambing yang bakal menjual hasil perahannya di pasar pagi itu.
"Nak, campurlah susu itu bersama air," pinta sang
ibu kepada putrinya. Sang ibu berharap supaya ia mendapatkan keuntungan lebih
banyak berasal dari hasil penjualan susu oplosannya (campuran).
Putrinya menjawab, "Maaf, Bu, tidak barangkali aku
melakukannya. Amirul Mukminin tidak membolehkan untuk mencampur susu bersama
air, lantas menjualnya," tolak putrinya bersama halus.
Sang ibu selalu bersikukuh, "Itu suatu hal yang lumrah,
Nak. Semua orang melakukannya. Lagi pula Amirul Mukminin tidak bakal
mengetahuinya," bujuk sang ibu lagi.
"Bu, boleh jadi Amirul Mukminin tidak memahami apa yang
kita laksanakan sekarang, namun Allah SWT Maha Melihat dan Mengetahui!"
jawab sang putri salehah.
Haru dan bahagia membuncah di dada Amirul Mukminin. Betapa
ia kagum bakal kejujuran dan keteguhan hati sang gadis miskin tersebut. Mungkin
gadis tersebut miskin harta, namun begitu kaya hatinya. Amirul Mukminin
teringat bakal tujuannya pada mulanya dan bergegas menuju masjid untuk shalat
Fajar bersama para sahabat.
Usai laksanakan shalat di masjid, Umar bin Khaththab segera
memangil putranya yang bernama 'Ashim. Beliau segera memerintahkan 'Ashim untuk
melamar putri penjual susu yang jujur tersebut dikarenakan 'Ashim bin Umar
telah cukup umur untuk menikah dan membina rumah tangga. Tidak lupa Amirul
Mukminin menceritakan keluhuran hati gadis penghuni gubuk reot tersebut kepada
putranya tersebut.
"Aku lihat dia akan memiliki berkah untukmu kelak kalau
dipersunting menjadi istrimu. Pergilah dan temui mereka, lamarlah dia untuk
jadi pendampingmu. Semoga kalian bisa melahirkan keturunan yang bakal jadi
pemimpin umat suatu saat nanti!" ujar Umar bin Khaththab kepada putranya,
'Ashim.
Akhirnya, 'Ashim bin Umar bin Khattab menikahi gadis berhati
suci itu sesuai dengan anjuran sang ayah. Dari pernikahannya, Umar bin Khattab
di karunia cucu seorang putri bernama Laila. Ia tumbuh jadi gadis yang taat
beribadah dan cerdas seperti ibunya.
Ketika telah dewasa, Laila yang merupakan cucuk Umat, dipersunting
oleh Abdul Aziz bin Marwan. Dari pernikahan Abdul Aziz dan Laila ini lahirlah
Umar bin Abdul Aziz, seorang pemimpin besar pada masa dinasti Abbasiyah yang
terkenal zuhud dan disegani. Dia mewarisi keagungan akhlak neneknya sang penjual susu, dan kepemimpinan buyutnya,
Umar bin Khaththab.
3 kisah inspiratif Islami diatas sangat banyak memberikan
pelajaran kepada kita tentang berbagai makna yang harus kita miliki dalam
menjalani kehidupan. Semoga bermanfaat.
Posted by
masagung